Gambaran Tingkat Kesejahteraan Psikologis Penyandang Tunanetra Dewasa Muda

Authors

  • Alebanyo Brebahama Universitas YARSI
  • Ratih Arruum Listyandini Universitas YARSI

DOI:

https://doi.org/10.21776/ub.mps.2016.002.01.1

Keywords:

kesejahteraan psikologis, tunanetra, dewasa muda

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran tingkat kesejahteraan psikologis pada tunanetra yang berada pada usia dewasa muda, dengan melibatkan 36 orang tunanetra yang berusia antara 20–40 tahun serta berdomisili di DKI Jakarta. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan alat ukur hasil adaptasi dari Psychological Well-being Scale yang dikembangkan oleh Ryff. Setelah dilakukan uji validitas konstruk dan reliabilitas melalui konsistensi internal diperoleh 31 item dengan α=0,93. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa 69% responden memiliki skor kesejahteraan psikologis yang tergolong tinggi, sedangkan 31% lainnya memiliki skor kesejahteraan psikologis yang tergolong rendah. Dimensi kesejahteraan psikologis yang paling tinggi adalah pada aspek personal growth, sedangkan yang paling rendah adalah pada aspek autonomy.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biographies

Alebanyo Brebahama, Universitas YARSI

Faculty of Psychology

Ratih Arruum Listyandini, Universitas YARSI

Faculty of Psychology

References

Amawidyati, S. A. G. & Utami, M. S. (2007). Religiusitas dan psychological well-being pada korban gempa. Jurnal Psikologi UGM, 34(2), 164-176.

Guerette, A. R. & Smedema, S. M. (2011). The relationship of perceived social support with well-being in adults with visual impairment. Journal of Visual Impairment and Blindness, 425-239.

Hallahan, D. P., Kauffman, J. M., & Pullen, P. C. (2009). Exceptional Learners (11th edition). Boston: Pearson Education Inc.

Irwanto, Kasim, R. E., Fransiska, A., Lusli, M., & Siradj, O. (2010). Analisis Situasi Penyandang Disabilitas di Indonesia. Depok: Pusat Kajian Disabilitas Fakultas Ilmu-ilmu Sosial dan Politik Universitas Indonesia.

Jahja, Y. (2011). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Prenada Metia Group.

Keyes, C., Shmotkin, D., & Ryff, C. D. (2002). Optimizing well-being: The empirical encounter of two tradition. Journal of Personality and Social Psychology, 82(6), 1007–1022.

King, Laura. (2007). The Science of Psychology (The Appreciative View). New York: McGraw-Hill.

Mangunsong, F. (2009). Psikologi dan Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus (Jilid Kesatu). Depok: Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran dan Pendidikan Psikologi (LPSP3) Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.

Mappiare, A. (1983). Psikologi Orang Dewasa. Surabaya: Usaha Nasional.

Mazidah, L. (2012). Kesejahteraan Psikologis Tunanetra Dewasa Dini. Yogyakarta: Program Studi Psikologi Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.

Papalia, D. E., Olds, S. W., & Feldman, D. (2008). Human Development (10th edition). New York: McGraw-Hill.

Ryff, C. D. (1995). Psychological Well-being in adult life. Current Direction in Psychological Science, 4(4).

Ryff, C. D. & Keyes, C. L. M. (1995). The structure of psychological well-being revisited. Journal of Personality and Social Psychology, 69, 719-727.

Ulimuha, L. R. (2015). Psychological Well-being Pada Pasian Gagal Ginjal Yang Menjalani Terapi Hemodialisis di Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung. Bandung: Universitas Islam Bandung.

Downloads

Published

24-01-2017

Issue

Section

Articles