Perbedaan Political Awareness Dilihat dari Peran Gender Pemilih Pemula

Authors

  • Rojihah Rojihah Universitas Brawijaya
  • Lusy Asa Akhrani Universitas Brawijaya
  • Nur Hasanah Universitas Brawijaya

DOI:

https://doi.org/10.21776/ub.mps.2015.001.01.7

Keywords:

political awareness, gender, pemilih pemula

Abstract

Tuntutan adanya kesetaraan gender dalam bidang politik yang disuarakan oleh gerakan feminis di Indonesia pada akhirnya membuahkan hasil. Pemerintah akhirnya mengeluarkan kebijakan affirmatif action, yaitu memberi kuota 30% bagi perempuan dalam persaingan politik di Indonesia. Pemuda sebagai pemilih pemula adalah agent of change, moral force, iron  stock dan social control  yang  memiliki kontribusi besar untuk mewujudkan kebangkitan bangsa.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada perbedaan kesadaran politik dilihat dari peran gender pemilih pemula. Desain enelitian ini menggunakan metode kuantitatif komparasi. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan skala political awareness serta skala peran gender. Reliabilitas menggunakan formula Cronbach Alpha. Uji asumsi penelitian ini menggunakan uji normalitas dengan formula Kolmogorov Smirnov dan uji homogenitas dengan Levene’s test. Uji Hipotesis menggunakan anova satu jalur (one way anova) menggunakan bantuan SPSS 20.0 for widows. Hasil penelitian ini menunjukkan hasil yang tidak signifikan karena p > 0,05 yang menunjukkan bahwa political awareness tidak bisa dibedakan berdasarkan peran gender.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biographies

Rojihah Rojihah, Universitas Brawijaya

Department of Psychology

Lusy Asa Akhrani, Universitas Brawijaya

Department of Psychology

Nur Hasanah, Universitas Brawijaya

Department of Psychology

References

Almond, A.Gabriel, Verba S. (1990). Budaya Politik, Tingkah Laku Politik dan Demokrasi di Lima Negara. Bumi Aksara: Jakarta.

Azis, A. (2013). Dilema Keterwakilan Perempuan dalam Parlemen. Yogyakarta: Rangkang Education.

Azwar, S. (2012).Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Baron, Robert A & Byrne, Donn. (2004).Psikologi Sosial. Jakarta: Erlangga.

D. N. Abonu., F.O Agunlade & B.M Yunusa. (2013). Assesment of Political Awareness Among Students of Social Studies in Nigerian Secondary Schools for Citizenship. International Journal of Education Research, 1, pp. 1-10.

Dja’far, Y. (2008). Peranan Pers dalam Meningkatkan Kesadaran Politik Masyarakat. Jurnal Ilmiah Dinamika, 1, ppl. 1-4.

Ibagere, E. (2013). The Mass Media, Nigerian’s Political Awareness and Their Capacity to Make Political Choices. European Journal of Arts and Humanities, 1(2), pp. 68-78.

Poerwanti, E. (2000). Pendekatan Kuantitatif dalam Penelitian Perilaku. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang.

Surbakti, R. (2010). Memahami Ilmu Politik. Jakarta: PT. Grasindo.

Tyas, F.S & Harmanto. (2014). Peran Orang Tua dalam Menanamkan

Kesadaran Politik pada Anaknya sebaga Pemilih Pemula di Kelurahan Tambakrejo Kecamatan Simokerto Surabaya. Jurnal Kajian Moral dan Kewarganegaraan, 1, pp. 273-289

Wathani, F. (2009). Perbedaan Kecenderungan Pembelian Impulsif Produk Pakaian Ditinjau dari Peran Gender. Skripsi Universitas Sumatera Utara. Tidak ditebitkan.

Downloads

Published

27-10-2016

Issue

Section

Articles